Selasa, 25 September 2012

POHON KI-TAMBLEUG, pohon langka



POHON KI-TAMBLEUG
(Adansonia Digitata)

Berasal dari Negara Afrika dibawa oleh orang Portugis ke Indonesia sebelum masa Belanda. Bahasa Latinnya Adansonia Digitata – lazim disebut Boabab. Di Subang dikenal dengan Nama Ki Tambleug / Asem Buta / Ki Babi. Boabab diambil dari bahasa Arab yang artinya buah dengan banyak biji

Digitata boabab (Ki Tambleug) tertua saat ini ditemukan di Cape Verde – Afrika dengan perkiraan usia 5.150 tahun, yang berbuah ketika mencapai usia 50 tahun. Di kebun Raya Bogor Boabab ditanam pada tanggal 1 Oktober 1955 oleh Mr. Fletscher, diduga bibit berasal dari Manyingsal – Subang.

Ada 4 kelebihan yang menonjol pohon tersebut yaitu :
1)      Mengandung kadar Vitamin C, 6  kali lipat dari buah jeruk;
2)      Usianya bisa mencapai 5.000 Tahun;
3)      Kadar kalsiumnya diyakini dapat menggantikan peran susu;
4)      Sanggup menyimpan 4.500 liter air pada setiap batangnya yang sudah berbuah.

Kandungan mineral daging buah per 100 gram kering :

NO
MINERAL
KOMPOSISI
KANDUNGAN
1
Zat Beusi
17 µg
Lebih tinggi dari Daging Merah
2
Kalsium
3.410 µg
2  kali lebih tinggi dari susu
3
Magnesium
2.090 µg
Lebih tinggi dari bayam
4
Zinc
10,4 µg

5
Sodium
54,6 µg

6
Fostor
733 µg

7
Vitamin C

6  kali lipat dari jeruk
8
Potossium

6  kali lipat dari pisang
9
Antioksidan

10 kali lebih tinggi dari jeruk
Sumber :  Trubus November 2010/XLI, ISSN-0128-0057.

biji ki-tambleug
biji ki-tambleug mulai tumbuh

Sabtu, 22 September 2012

BUAT STAF BLH, DITUNGGU, ....

BAGI STAF MANGGA DI ANTOS KOMENTARNYA  DAN IDE INFORMASI INOVASI UNTUK BLH - KU, HATUR NUHUN

BANTUAN KOMPOSTER RUMAH TANGGA KERJASAMA BLH DAN "bjb"

Pengiriman dan Pembagian Komposter Rumah Tangga :

pembagian lokasi :
1. BTN Ciheulet
  
2.  Perumahan Cikalapa


3. Perumahan Abdi Praja



4. SKPD dan Sekolah-sekolah








Jumat, 21 September 2012

OTONOMI DESA DAN LOKALOGI




OTONOMI DESA DAN LOKALOGI
(Hadi Nugroho, Sekretaris BLH Kab. Subang)

Tujuan Otonomi Desa :
1)   Untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan,  pemberdayaan dan peran serta masyarakat.
2)   Untuk meningkatkan daya saing dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan serta potensi dan keanekaragaman dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Lokalogi
Lokalogi adalah upaya belajar (atau Jimoto-gaku, dalam bahasa Jepang) dan upaya memperdalami pengetahuan tentang komunitas lokal oleh masyarakat setempat. Pengetahuan tentang komunitas tidak hanya didasarkan pada angka-angka statistik atau informasi yang resmi dari pemerintah. Data dan informasi resmi menyampaikan hanya sebagiannya saja tentang apa adanya di desa atau komunitas setempat.

Lokalogi pada prinsipnya didasarkan pada hal-hal yang khas atau apa adanya yang mempunyai arti :
1)      Dalam Bahasa Jepang, “Jimoto” adalah kampung halaman dan “gaku” adalah ilmu atau belajar. Maka ada dua arti Jimoto-gaku: ilmu pengetahuan tentang kampung halaman, dan pelajaran dari kampung halaman.
2)      Dimiliki oleh daerah atau komunitas setempat, misalnya (a) pengalaman, (b) tradisi, (c) pemandangan yang indah, (d) makanan yang enak, (e) sejarah rakyat, (f) kehidupan sehari-hari, dan sebagainya.

Tujuan Lokalogi
1)      Memberikan perhatian kepada sumber-sumber daya lokal yang belum begitu diperhatikan.
2)      Upaya mencari, mempelajari dan memahami hal-hal yang bersifat lokal atau khas daerah oleh masyarakat setempat bersama-sama dengan orang luar yang tertarik pada daerah atau komunitas tersebut.
3)      Untuk menuju gerakan praktis dan nyata, tidak berhenti hanya tingkat pengetahuan. Tidak cukup hanya menjadi pakar tentang daerah.
4)      Upaya untuk penciptaan kehidupan atau kebudayaan lokal sehari-hari melalui “tanya-jawab sendiri” oleh masyarakat setempat, sambil menerima perubahan dari luar dan mempertemukan perubahan tersebut dengan jati diri desa itu sendiri.
5)      Menciptakan masyarakat terbebas dari kesulitan dirinya, betah dan bangga atas jati diri desa menjadi daya tarik luar.

CARA PENGGUNAAN KOMPOSTER RUMAH TANGGA



             CARA PENGGUNAAN KOMPOSTER PERUMAHAN :
  • 1.      KOMPOSTER INI SUDAH DIISI JERAMI DENGAN KETEBALAN MERATA 5 CM.
  • 2.      DIATAS JERAMI SUDAH DIBERI PUPUK ORGANIK/KOMPOS DENGAN KETEBALAN MERATA 5 CM.
  • 3.      SILAKAN LANGSUNG MASUKAN SAMPAH ORGANIK BERUPA SISA MAKANAN, DEDAUNAN YANG KECIL DAN SEJENISNYA SUPAYA SECARA ALAMIAH BERPROSES DENGAN CEPAT
  • 4.      JANGAN SEKALI-KALI MENGISI SAMPAH AN-ORGANIK, SEPERTI PLASTIK, KACA, B-3, KARTON, ASBES DAN SEJENISNYA YANG SUSAH DAN LAMBAT BERPROSES SECARA ALAMIAH
  • 5.      JANGAN DI BUKA TUTUP KECUALI WAKTU MENGISI SAMPAH ORGANIK
  • 6.      SAMPAH ORGANIK DALAM KOMPOSTER BERPROSES SEDEMIKIAN RUPA DAN AKAN TURUN DENGAN SENDIRINYA MENJADI KOMPOS ATAU PUPUK ORGANIK
  • 7.      APABILA SUDAH CUKUP AMBILAH PUPUK ORGANIK MELALUI BAGIAN LUBANG BAWAH DENGAN MENGGUNAKAN SENDOK SEMEN
  • 8.      MANFAATKAN PUPUK ORGANIK TERSEBUT SESUAI DENGAN KEBUTUHAN TANAMAN  KESAYANGAN DI SEKITAR ANDA
  • 9.      DIMOHON JANGAN MEMBAKAR SAMPAH KARENA DAPAT DIKELOLA SESUAI DENGAN KEBUTUHAN
  • 10. BAGIKAN KEPADA TETANGGA ATAU WARGA TERDEKAT APABILA ADA LEBIHNYA SUPAYA MENDAPAT KETERANGAN SEKALIGUS MENERANGI TENTANG BAGAIMANA DAN MANFAAT PUPUK ORGANIK INI
  • 11. SELAMAT MENCOBA, PELIHARALAH DAN MANFAATKAN KOMPOSTER DAN PUPUK ORGANIK INI DENGAN OPTIMAL DALAM UPAYA MENJAGA KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
  • 12. KEGIATAN INI AKAN MEMBANTU PROGRAM “SUBANG MENUJU KOTA ADIPURA 2011-2012
 




                                                           










Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Subang